REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin mengatakan, meski elektabilitas pasangan calon nomor urut 01 masih menjuarai, kerja-kerja maksimal tim pemenangan harus maksimal Ia mengingatkan agar para anggota tim di pusat dan daerah tidak memiliki sikap jemawa.
"Ya benar, dari polling yang kita dapatkan, polling kita sangat tinggi. Tetapi kita tidak boleh larut. Kita harus terus berbenah dan bekerja sama sampai kita diputuskan sebagai pemenangan," kata Erick di Surabaya dalam pernyataan resmi, Sabtu (27/10).
Erick sekaligus menganalogikan pasangan calon Jokowi-Ma’ruf dengan petinju kelas berat era 1990-an, Mike Tyson. Saat Mike Tyson berada di puncak popularitas karena kemenangannya, ia justru KO saat melawan petinju James Buster Douglas pada ronde ke-10. Menurut Erick, hal itu dapat diambil pelajaran oleh tim kampanye.
Pada Sabtu hingga Ahad besok (28/10), Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf menggelar rapat kerja nasional di Surabaya. Rakernas tersebut sekaligus dihadiri oleh Tim Kampanye Daerarh, menteri kabinet yang terlibat, Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai Dewan Pengarah, serta paslon Jokowi-Ma’ruf.
Erick menekankan, ajang Rakernas tersebut menjadi langkah awal seluruh tim untuk merapatkan barisan, berkonsolidasi, sekaligus mempertajam cara untuk merealisasikan visi-misi Jokowi-Ma’ruf. Agenda tersebut juga untuk memastikan semua tim bisa menjalankan kampanye yang cerdasr, bebas hoaks, bebas kebohongan, serta terhindar dari kampanye hita.
"Dalam memenangkan pemilu saat ini, kita akan menonjolkan rekam jejak capres-cawapres kita. Gagasan, inovasi, prestasi, untuk satu tujuan Indonesia maju," tegas Erick.
Mengutip hasil survei terakhir oleh Lingkaran Survei Indonesia Denny JA, elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Oktober 2018 masih unggul telak dengan perolehan 57,7 persen. Sementara pesaingnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 28.6 persen. Sisanya, sebesar 13,7 persen belum memutuskan atau rahasia.
Lembaga Survei Populi Center dalam rilisnya pada 24 Oktober 2018 menyatakan, elektabilitas paslon 01 sebesar 56,3 persen, unggul dibanding paslon 02 yang hanya 30,9 persen. Elektabilisas keduanya sama-sama mengalmi peningkatan dibanding bulan Agustus 2018.
Dari sisi popularitas calon presiden, Populi Center mencatat pejawat Jokowi dinilai sebagai sosok yang merakyat sedangkan Prabowo adalah sosok yang tegas. Khusus calon wakil presiden, KH Ma’ruf Amin dikenal masyarakat luas sebagai ulama besar sedangkan Sandiaga Uno adalah sosok pengusaha.
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2CHQ3CqBagikan Berita Ini
0 Response to "Ketua TKN: Elektabilitas Tinggi tak Berati Boleh Jemawa"
Post a Comment