Search

Instiper Jadi Pusat Riset Kecerdasan Buatan Agroindustri

AIRICA akan menjadi pusat penelitian satu-satunya di Asia Pasifik.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta akan meluncurkan Artificial Intelligence Research and Innovation Center for Agroindustry (AIRICA). Itu akan menjadi pusat penelitian satu-satunya di Asia Pasifik.

Perkembangan revolusi industri 4.0 telah merombak berbagai tatanan kehidupan, termasuk di dunia bisnis dan industri. Institusi yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan model bisnis terjadi karena perkembangan yang ada.
Mulai dari perkembangan big data, internet of things (IoT) dan artificial intelligence (AI). Karenanya, semua pemangku kebijakan yang berhubungan dengan industri perkebunan harus mulai memaka teknologi berciri 4.0.
Untuk menjawab kebutuhan itu, Instiper Yogyakarta akan meluncurkan Pusat Inovasi dan Penelitian Kecerdasan Buatan Bidang Agroindustri atau AIRICA. Peluncuran akan dibarengi FGD tentang kegunaaan AIRICA tersebut.
Instiper telah ditetapkan menjadi AIRICA yang pertama dan satu-satunya di Asia Pasifik. Pasalnya, konsorsium NVDIA AI Technology Center memutuskan tidak boleh ada lagi AI Center bidang agroindustri di Asia Pasifik.
Menjelang itu, Instiper Yogyakarta menggelar lokakarya AI, Deep Learning Institute Workshop bidang agroindustri. Gelaran ini menggandeng Universitas Bina Nusantara dan NVDIA Amerika Serikat.
Rektor Instiper, Purwadi mengatakan, program itu bertujuan memperkenalkan bagaimana kecerdasan buatan. Khususnya, metode deep learning untuk mampu menyelesaikan persoalan analisis dengan cepat.
"Ini merupakan loncatan baru bagi Instiper agar benar-benar siap menghadapi era revolusi industri 4.0," kata Purwadi, Selasa (2/10).
Direktur AIRICA, Harsawardana menekankan, artificial intelligence merupakan penggunaan metode kecerdasan buatan untuk mempermudah pekerjaan berbagai bidang. Termasuk, bidang agroindustri.
Sebagai contoh, pemanfaatan bidang perkebunan untuk melihat apakah suatu buah sudah matang atau belum hanya dengan melalukan foto. Bisa juga digunakan demi mengetahui suatu lahan sudah waktunya melalukan pemupukan.
"Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi deep learning di mana teknologi tersebut memungkinkan suatu mesin belajar pada suatu hal untuk mencapai tujuan tertentu," ujar Harsawardana.

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2DOWHJh

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Instiper Jadi Pusat Riset Kecerdasan Buatan Agroindustri"

Post a Comment

Powered by Blogger.