IHRAM.CO.ID, MUMBAI -- Komite Haji India resmi membuka pendaftaran aplikasi ibadah haji mulai Kamis (18/10). Pemerintah India ingin mengimplementasikan digitalisasi segala proses pendaftaran haji. “Tahun ini prosesnya akan sepenuhnya digital,” kata Menteri Serikat untuk Urusan Minoritas Mukhtar Abbas Naqvi dilansir di The Siasat Daily, Kamis (18/10).
Dia menjelaskan proses pengajuan pendaftaran ibadah haji melalui sistem dalam jaringan (daring) 2019 dimulai pada 18 Oktober dan berakhir pada 17 November. Tidak ada penjelasan lebih lanjut ihwal bagaimana proses pendaftaran melalui sistem daring.
Kemudian, dia mengumumkan pemerintah sepenuhnya mencabut subsidi ibadah haji untuk calon jamaah haji (calhaj) India. Sebenarnya, pemerintah sudah mencabut subsidi sejak awal tahun ini. Komite Haji India di bawah naungan Kementerian Urusan Minoritas bertugas mengatur ibadah haji tahunan ke Tanah Suci.
Berita Terkait
Naqvi mengatakan, proses tender untuk memilih maskapai penerbangan haji selesai pada November mendatang. Sementara proses pengurusan akomodasi di Makkah dan Madinah akan selesai pada Desember hingga Januari 2019. Terkait hal itu, Naqvi meyakini biaya akomodasi di Arab Saudi akan sama dengan 2018. Pemerintah juga mempertimbangkan untuk menghidupkan rute laut untuk perjalanan haji. Namun, belum ada penjelasan lebih lanjut ihwal rencana itu.
Pengajuan aplikasi haji melalui sistem luar jaringan (luring) dimulai pada 22 Oktober. Persiapan ibadah haji 2019 menjadi persiapan yang paling cepat dari tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, proses persiapan dimulai tidak lama setelah penyelenggaraan ibadah haji 2018 selesai.
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2Crq6qnBagikan Berita Ini
0 Response to "India ingin Implementasikan Digitalisasi Pengajuan Aplikasi"
Post a Comment