Search

7 Prioritas BNPB Tangani Dampak Gempa Sulteng

Prioritas pertama adalah mencari, mengevakuasi dan menyelamatkan korban.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus melakukan penanganan terhadap dampak dari bencana alam gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi yang terjadi di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah, seperti Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Parigi Montoung. Ada tujuh prioritas dalam penanganan tersebut.

Kepala Pusat Data Informasi Dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan prioritas pertama adalah melanjutkan evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban. Proses yang berjalan mengerahkan 16 unit alat berat, menambah personel SAR, baik dari TNI, Polri, Basarnas, maupun Kementerian ESDM.

Sutopo menjelaskan, saat ini sudah ada total 6.399 personel yang terdiri dari 3.169 TNI, 2.033 Polri, 111 relawan, dan 1.086 K/L dan pemda. Sejumlah alat berat lain akan didatangkan dari Mamuju, Gorontalo, Poso, dan Balikpapan.

"Sementara juga telah ada dua KRI, tiga helikopter, dan lima pesawat yang akan terus ditambahkan lagi,” ujar Sutopo dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (2/10).

Prioritas kedua terkait penanganan medis dan korban meninggal. Dalam hal ini telah didirikan rumah sakit lapangan, dan bantuan tenaga medis serta obat-obatan.

Untuk korban meninggal yang telah ditemukan, setidaknya 153 jenazah telah dimakamkan. Secara rinci, Sutopo memaparkan sebanyak 114 jenazah dimakamkan di TPU Pabaya, 35 di Pentoloan, dua di Petobo, dan 2 di Jl Ongko Malino.

"Saat ini telah disiapkan 15 truk dan 1.000 kantong mayat," ungkapnya.

Prioritas penanganan ketiga adalah percepatan pemulihan jaringan listrik. Kini, dua dari tujuh gardu induk (GI) telah beroperasi, yakni GI Poso dan GI Pamona. Selanjutnya, dua GI telah dicek dan aman dalam posisi siaga menunggu kesiapan transmisi, yaitu GI Silae dan GI Pasangkayu.

"Sedangkan, tiga GI yang berada dalam proses pemulihan adalah GI Sidera, GI Talise, dan GI Parigi,” ujar Sutopo.

Prioritas keempat, menurut Sutopo, adalah percepatan pasokan BBM. Pasokan BBM dilakukan dari terminal BBM di Poso, Moutong, Toli-Toli, dan Pare-Pare.

Setidaknya 10 tangki BBM dari Pare-Pare telah tiba di Kota Palu pagi ini. Sedangkan satu mobil tanki avtur diarahkan ke Bandara Palu. Dan di hari selanjutnya Sutopo memastikan konvoi BBM akan terus berdatangan dengan pengawalan dari TNI/Polri.

“Pertamina juga telah menerbangkan 4.000 liter solar dengan pesawat,” ujarnya.

Prioritas kelima terkait distribusi logistik dan makanan bagi pengungi. Selain bantuan logistik yang mulai berdatangan dengan diangkut Herkules TNI-AU dan jalur darat, bantuan juga dikirimkan dengan menggunakan pesawat kargo ke Makassar dilanjutkan melalui kapal.

“Saat ini, Pelabuhan Pantoloan digunakan sebagai terminal penumpang dan gudang logistik dengan dilakukan penjagaan khusus oleh Polri dan Marinir. Terkait makanan juga, sudah didirikan tujuh dapur umum,” ujarnya.

Terkait prioritas keenam, yakni percepatan jaringan komunikasi, tiga operator (Telkomsel, Indosat, dan XL) sudah beroperasi hingga 49 persen di wilayah Sulteng. Sedangkan untuk Telkomsel (2G) di wilayah Palu (19 persen), Donggala (25 persen), Luwuk (96 persen), Poso (89 persen), dan Toli (74 persen).

Khusus prioritas penanganan dampak gempa yang terkait dengan koordinasi penerimaan bantuan asing, atau yang merupakan prioritas penanganan ketujuh, Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan akan melakukan koordinasi terkait bantuan luar negeri untuk gempa Sulawesi. Indonesia saat ini hanya membutuhkan enam jenis bantuan, yakni transportasi udara, pengolahan air bersih, generator, rumah sakit lapangan, dan fogging. Sejauh ini, sudah ada 26 negara dan dua organisasi internasional yang menawarkan bantuan.

Baca juga: Inggris Tawarkan Opsi Bantuan Gempa Sulteng

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2Iypkcn

Bagikan Berita Ini

0 Response to "7 Prioritas BNPB Tangani Dampak Gempa Sulteng"

Post a Comment

Powered by Blogger.