REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Naomi Osaka telah mencetak sejarah sebagai petenis Jepang pertama yang menjuarai turnamen grand slam. Ia merebut gelar Amerika Serikat (AS) 2018 Terbuka setelah mengalahkan idolanya sejak kecil, Serena Williams, dengan skor 6-2 dan 6-4 pada final yang kontroversial, Ahad (9/9) pagi WIB.
Berhadapan dengan Serena Williams di final grand slam adalah mimpi Naomi sejak kecil. Siapa sangka, pada 2018 impian itu akhirnya terwujud. Tak hanya melawan idolanya, ia bahkan menang dari petenis berusia 36 tahun itu.
Tetapi tidak ada kegembiraan yang meluap-luap kala trofi kemenangan dalam genggaman petenis berusia 20 tahun itu. Momen kemenangannya hilang dalam kontroversi terkait pelanggaran Serena Williams di lapangan.
Saat berdiri di podium untuk menerima trofi dan hadiah senilai 3,8 juta dolar AS, Naomi hanya mendengar sorakan cemohan dari orang-orang yang marah kepada wasit asal Portugal Carlos Ramos yang berdiri di sampingnya.
Perempuan kelahiran Osaka, 16 Oktober 1997, itu pun langsung menarik topi visor-nya ke bawah matanya untuk menyembunyikan air matanya. Badannya terlihat terguncang karena menahan tangis.
Serena yang berdiri di sisi kirinya langsung merangkul Naomi dan memohon kepada para fannya yang kecewa agar menahan diri. "Tolong jangan menyoraki lagi. Selamat Naomi! Jangan soraki lagi! Terima kasih kepada tim saya, kalian luar biasa!"
Naomi lalu mengangkat trofi dengan senyuman yang kecut. Tak ada raut penuh kegembiraan di wajahnya.
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2CBx6CXBagikan Berita Ini
0 Response to "Naomi Cetak Sejarah di Grand Slam Usai Tekuk Sang Idola"
Post a Comment