Search

KIA Jadi Alat Pembayaran Non Tunai di Solo

Program tersebut secara resmi akan diluncurkan pada 28 Oktober 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, bekerja sama dengan BNI untuk menjadikan Kartu Identitas Anak (KIA) sebagai alat pembayaran non tunai. Pemegang KIA yang berbelanja di merchant yang bekerja sama dengan pemkot akan mendapatkan diskon hingga 50 persen.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Solo, Suwarta, mengatakan KIA tidak hanya menjadi kartu yang bersifat administratif kependudukan. Kini, KIA bisa menjadi alat pembayaran non tunai.

Suwarta menjelaskan, nantinya, jika pemegang KIA berbelanja di salah satu toko yang bekerja sama dengan pemkot, maka berhak mendapatkan potongan harga mulai dari 10 sampai 50 persen. Namun, potongan harga tersebut tidak langsung diberikan saat transaksi.

Pemegang KIA tetap membayar barang atau jasa dengan harga normal. Selanjutnya, merchant akan memasukkan nilai potongan ke tabungan milik pemegang KIA. Akumulasi tabungan tersebut bisa dicairkan saat pemegang KIA berusia 17 tahun.

"Jadi kalau sudah 17 tahun, otomatis mendapatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan akumulasi tabungan diskon di KIA itu," kata Suwarta, kepada wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (5/9).

Dengan sistem akumulasi pengambilan tabungan saat usia 17 tahun, lanjutnya, nominal yang didapatkan lebih besar dibandingkan dicairkan langsung saat berbelanja. Selain itu, uang hasil tabungan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan lainnya. Misalnya, membeli perlengkapan belajar atau membayar biaya pendidikan.

Suwarta menyebut, program tersebut secara resmi akan diluncurkan pada 28 Oktober 2018. Meski demikian, pemkot akan melakukan uji coba selama dua bulan ke depan. Uji coba tersebut dibarengi dengan beberapa toko dan penyedia jasa sudah memulai memasang tanda khusus di kasirnya.

Dalam kerja sama tersebut, BNI telah mempersiapkan sistem pembayaran serta transfer ke tabungan dengan menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC) yang ditempatkan pada kasir. Pemanfaatan mesin EDC hanya bisa dilakukan untuk pembayaran non tunai.

Sedangklan untuk pembayaran tunai, transfer diskon ke tabungan masing-masing anak, menggunakan sistem manual lewat pemberitahuan antara bank dengan perusahaan mitra KIA. Menurutnya, sampai saat ini, sebanyak 57 merchant telah bermitra dengan KIA.

Merchant-merchant tersebut terdiri dari berbagai bidang, seperti toko buku, wahana permainan, sanggar tari dan musik, toko busana, dan lainnya. "Ke depan, jumlah mitra KIA akan diperluas, termasuk merchant penyedia kebutuhan bayi," imbuh Suwarta.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menyatakan, peningkatan pelayanan melalui KIA menjadi salah satu langkah untuk memberikan hak anak. Dia mengklaim, pemkot sudah berusaha memenuhi seluruh hak anak-anak di Kota Bengawan.

Mulai hak untuk hidup, hak untuk berkembang, hak secara hukum, memperoleh pendidikan, dan lain-lain. "Anak-anak di Kota Solo juga telah memiliki wadah Forum Anak yang dikelola oleh mereka sendiri," ujarnya.

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2LZ3QW4

Bagikan Berita Ini

0 Response to "KIA Jadi Alat Pembayaran Non Tunai di Solo"

Post a Comment

Powered by Blogger.