REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kegiatan Pemuda Inspiratif yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Banda Aceh dan Bukittinggi pada 15-16 September 2018, menghasilkan empat pemenang. Sebanyak tiga finalis putra dan tiga finalis putri beradu ide untuk meyakinkan juri.
Finalis putra adalah Fahri Purnama dengan ide beasiswa sampah, Muhammad Zia Ulhaq dengan ide septic tank ramah lingkungan, serta Afkarul Mufid dengan judul Indonesia hip-hop high school project.
Dari finalis putri ada Indrayati Sri Maulina (E-doll), Yulia Fitria (KAACA-Kakak Aceh Membaca), dan Vania Navisa (Aplikasi Mengenal Bahasa Isyarat). Melalui presentasi yang ketat, Fahri Purnama dan Indrayati Sri Maulina ditetapkan menjadi pemenang dan berhak mewakili Banda Aceh di kompetisi nasional Pemuda Inspiratif.
Indrayati memenangkan kompetisi di Banda Aceh berkat ide E-doll miliknya. Melihat dari banyaknya kasus kekerasan seksual di Indonesia, Indrayati kemudian mencetuskan ide untuk memberi edukasi bagi anak-anak melalui boneka.
“E-doll ini sendiri merupakan kependekan dari education doll. Saya melihat anak-anak suka bermain dengan boneka. Maka itu, saya memanfaatkan boneka sebagai media edukasi untuk mencegah kekerasan seksual terhadap anak-anak,” ujar Indrayati dalam siaran, Ahad (16/9).
Fahri Purnama yang menjadi pemenang putra Pemuda Inspiratif Banda Aceh mengatakan, banyaknya anak-anak kurang mampu di sekitarnya yang sulit menempuh jenjang pendidikan, membuatnya tergerak untuk membantu mereka dengan ide Beasiswa Sampah.
Sesuai dengan judulnya, beasiswa sampah adalah program pemanfatan sampah kertas. Sampah tersebut kemudian diolah menjadi produk kreatif ataupun dijual kembali untuk kemudian dijadikan beasiswa bagi anak-anak kurang mampu untuk biaya pendidikan.
"Jadi awalnya, saya melihat banyak sekali sampah kertas yang ada di sekitar kampus. Kemudian, saya pun mengajak rekan saya dari universitas lain untuk ikut membuat program Beasiswa Sampah ini,” ujar Fahri, alumnus Universitas Syiah Kuala tersebut.
Kemenangan juga diraih oleh Haekal Hamdany dan Yuliza Zen yang mewakili Bukittinggi di kompetisi nasional Pemuda Inspiratif. Haekal memaparkan sebuah proyek mengenai sekolah alam, sebagai wadah pendidikan untuk anak anak pedalaman di Harau, yang merupakan daerah pedalaman yang masyarakatnya, terutama anak-anak masih minim pendidikan.
Sementara Yuliza Zen mengangkat bidang pariwisata. Community Best Tourism adalah proyek yang akan dikembangkan Yuliza, yang berusaha mengangkat tempat wisata yang berada di Padang Panjang, untuk berfokus kepada kearifan lokal, meliputi makanan lokal, kerajinan lokal, dan tur budaya.
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2NfBrkjBagikan Berita Ini
0 Response to "Indrayani Sri Menang Pemuda Inspiratif Berkat E-doll"
Post a Comment