REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Guru SDN 1 Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Wayan Pande, mengaku bersyukur mendapat bantuan tunjangan khusus dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Guru PNS ini, satu dari banyak warga Lombok Utara yang terdampak gempa.
Wayang mengatakan, hingga kini dia dan keluarga masih tinggal di tenda pengungsian lantaran rumahnya roboh akibat gempa. "Tadi dapat Rp 1,5 juta, bersyukur dapat bantuan soalnya rumah rusak berat, sekarang tinggal di tenda pengungsian," kata Wayan usai mengikuti apel bertajuk "Gerakan Kembali Sekolah" di halaman Kantor Pemprov NTB, Jalan Pejanggik, Kota Mataram, NTB, Ahad (9/9).
Tidak hanya rumahnya, SDN 1 Medana tempat dia mengajar juga rusak. Sehingga proses belajar mengajar saat ini dilakukan di halaman sekolah mengunakan tenda darurat. Wayan mengatakan, uang bantuan dari Kemendikbud akan ia gunakan untuk tambahan membeli bahan material untuk kembali membangun rumahnya yang rusak.
"Ya bersyukur, karena harga-harga material bangunan naik, (bantuan ini) jadi tambahan buat kembali membangun rumah," ucap Wayan.
Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) NTB, Minhajul Ngabidin, menyampaikan terima kasih atas bantuan yang terus berdatangan dari pemerintah, relawan, dan instansi lain untuk pembangunan sarana pendidikan di NTB. Dalam rangka percepatan penanganan sektor pendidikan akibat gempa, kata dia, telah dibentuk pos pendidikan di Mataram, Lombok Timur, dan Lombok Utara.
"Bantuan dari Kemendikbud yang terkumpul hari ini berjumlah 21 truk yang terdiri atas peralatan sekolah siswa, peralatan permainan, peralatan kesenian, ATK, dan logistik untuk tenaga kependidikan," ujar Minhajul.
Minhajul menyampaikan, 21 truk yang membawa logistik kebutuhan sekolah akan didistribusikan ke sejumlah wilayah terdampak gempa di NTB. Ia juga mengucapkan terima kasih atas bantuan tunjangan khusus selama enam bulan dari Kemendikbud kepada 5.298 guru yang terdampak gempa di NTB.
LPMP NTB, lanjutnya, telah melakukan pelatihan guru untuk kegiatan sekolah darurat dengan disertai modul untuk mendukung kegiatan tersebut. "Kendalanya masih dibutuhkan tenda untuk anak-anak belajar," kata dia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, ribuan guru yang terdampak gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapatkan bantuan tunjangan khusus. "Insyaallah, nanti para guru terkena bencana akan kita beri satuan berupa tunhangan khusus selama enam bulan. SK akan saya tandatangani setelah apel ini karena masih dihitung jumlahnya," ujarnya saat memimpin apel bertajuk "Gerakan Kembali Sekolah" di halaman Kantor Pemprov NTB, Jalan Pejanggik, Kota Mataram, NTB, Ahad.
Muhadjir menyebutkan, besaran tunjangan khusus yang diterima guru PNS sebesar Rp 1,5 juta per bulan, sedangkan guru non PNS sebesar dua juta rupiah per bulan. "Ini besaran tunjangan selama enam, selama ini kan yang non PNS lebih kecil, sekali-kali lebih besar," kata dia.
Muhadjir menyampaikan, untuk tahap pertama, jumlah guru yang mendapatkan bantuan tunjangan khusus sebanyak 5.298 guru. Jumlah ini masih bisa bertambah karena masih adanya proses verifikasi yang dilakukan Kemendikbud terhadap guru yang terdampak gempa.
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2Mcfld3Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dapat Bantuan, Guru di Lombok Utara Mengaku Bersyukur"
Post a Comment