Search

Almarhum Debby Nasution, Sosok Arsitek Musik Serba Bisa

Kalangan musisi menyebutnya sebagai perpustakaan musik berjalan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi Debby Nasution tutup usia pada Sabtu (15/9) siang. Menurut pengamat musik Buddy Ace, almarhum adalah sosok istimewa yang berperan besar bagi belantika musik Indonesia di eranya. 

"Bang Debby tidak sekadar bermain musik, tetapi juga arsitek musik dengan musikalitas luar biasa, musisi cerdas serba bisa," kata Buddy kepada Republika.co.id.

Dia mengatakan, banyak gagasan musik Debby menjadi patokan perkembangan musik pop. Terutama, ketika almarhum menjadi penata musik album kompilasi Lomba Cipta Lagu Remaja (LCLR) 1979.

Buddy bercerita, kalangan musisi menyebut Debby sebagai perpustakaan musik berjalan. Almarhum sangat tahu tren musik dunia di eranya, bahkan yang sedang populer di belahan dunia lain.

Wawasan musik itu mengesankan, mengingat almarhum hidup di zaman yang tak mengandalkan internet. Menurut anggota Presidium Indonesia Music Forum (IMF) itu, Debby juga sudah mengulik segala jenis lagu.

Debby adalah salah satu sosok yang memulai Gank Pegangsaan, tempat nongkrong banyak musisi yang di kemudian hari menjadi besar. Gank Pegangsaan pun menjadi nama band yang selanjutnya melakukan rekaman.

Almarhum sempat bergabung dengan God Bless pada 1974. Meskipun tidak sampai rekaman dan menelurkan album, dia tetap menjadi referensi saat manggung membawakan lagu-lagu cover dari mancanegara.

"Beliau menjadi peletak dasar musik pop yang berkembang di Indonesia dalam konteks modern. Ketika dengan God Bless, tentu saja pengaruh itu muncul," ujar Buddy yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Maleo Music.

Berita terkait: Musisi Debby Nasution Wafat Usai Isi Ceramah di Masjid

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2CZHftq

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Almarhum Debby Nasution, Sosok Arsitek Musik Serba Bisa"

Post a Comment

Powered by Blogger.