Search

Ada Kampung Inggris di Daerah Transmigrasi Kalsel

Pengembangan skil berbahasa Inggris akan direplikasi di kawasan lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, BARITO KUALA - Di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, terdapat satu kawasan yakni Desa Karang Indah, Kecamatan Mandastana yang akrab disapa Kampung Inggris. Siapa sangka, desa dengan kemahiran berbahasa Inggris-nya ini tidak lain adalah produk transmigrasi.

Direktur Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PKTrans Kemendes PDTT) M Nurdin mengatakan, pengembangan skil berbahasa Inggris kawasan transmigrasi seperti yang dilakukan di Desa Karang Indah adalah produk unggulan yang akan direplikasi untuk kawasan transmigrasi lainnya.

Menurut dia, pengembangan tersebut sangat penting terutama untuk kawasan yang memiliki potensi bidang pariwisata, seperti Papua dan Nusa Tenggara Barat (NTB). "Kampung Inggris ini satu unggulan. Kita buktikan bahwa anak transmigrasi bisa jauh lebih maju dari anak kota. Kita buktikan, kita doakan semoga masa depan anak-anak transmigran ini cerah," ujarnya usai melantik Pejabat Administrator dan Pengawas di lingkungan Ditjen PKP2Trans dan Ditjen PKTrans di Desa Karang Indah, Jumat (21/9).

Nurdin mengatakan, pelantikan beberapa pejabat yang menaungi persoalan transmigrasi tersebut sengaja digelar di Desa Karang Indah, agar para pejabat tersebut mendapatkan gambaran untuk perencanaan pengembangan transmigrasi berikutnya. Yang mana Desa Karang Indah sendiri, adalah gambaran sukses dari pengembangan transmigrasi yang juga merupakan bagian dari Kota Terpadu Mandiri (KTM) Cahaya Baru.

"Kita juga ingin para pejabat yang mengurusi transmigrasi ini agar lebih dekat dengan masyarakat transmigrasi. Yang mana KTM Cahaya Baru ini adalah masuk ke dalam target RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) yang ditarget berkembang bahkan mandiri," ujarnya.

KTM Cahaya Baru saat ini sedang mengembangkan komoditi padi sebagai Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades). Dalam rangka mendukung pengembangan tersebut Kemendes PDTT memberikan bantuan  1 unit Rice Milling Unit (RMU/ penggilingan padi) senilai Rp 625.650.000.

Selain itu, Kemendes PDTT juga memberikan bantuan berupa Pembangunan Jalan (DAK) sepanjang 1,5 Kilometer senilai Rp 3.064.935.000, Bantuan peralatan TK dan PAUD “Anak Bangsa” senilai Rp 50.000.000, pembangunan rumah jamur tiram senilai Rp 92.440.000; dan Bantuan sarana olahraga desa senilai Rp 50 juta.

"Rice milling ini sudah dua fase. Jadi sudah bisa menghasilkan beras yang bagus, putih, yang harganya Rp 12 ribu. Rice milling ini kapasitasnya 1,2 ton per jam," ujarnya.

Terkait Prukades, Bupati Barito Kuala,  Noormiliyani mengatakan, telah dikembangkan sesuai dengan potensi daerah berbasis agraris. Di KTM Cahaya Baru sendiri menurutnya, akan menjadi percontohan dengan menjadi lokasi peringatan hari pangan sedunia tanggal 18-21 Oktober 2018. Rencananya, kegiatan tersebut akan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo.

"Transmigrasi telah mewujudkan masyarakat yang tenteram, tidak ada kecemburuan, dan tidak ada konflik dengan masyarakat lokal. Capaian pengembangan kawasan transmigrasi Cahaya Baru sejak ditetapkan sebagai KTM sampai sekarang memperlihtkan kemajuan baik dari segi legalitas, perencanaan, pembangunan, sosial maupun budaya," ujarnya.

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2OGnfxm

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ada Kampung Inggris di Daerah Transmigrasi Kalsel"

Post a Comment

Powered by Blogger.