REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menko Maritim dan Sumber Daya Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pemerintah terus berupaya untuk menekan angka defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD). Selain menggalakkan penggunaan bahan bakar biodiesel sebesar 20 persen (B20), upaya untuk menekan angka CAD juga dilakukan melalui sektor pariwisata.
"Cara yang paling cepat untuk mendatangkan devisa melalui turis asing," kata Luhut dalam jumpa pers Rakor Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia mengenai Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas di Yogyakarta, Rabu (29/8).
Pemerintah, menurut Luhut, menargetkan pada tahun depan defisit transaksi berjalan sudah bisa teratasi. Pada tahun ini, sambung Luhut, diperkirakan masih akan ada defisit sebesar 25 miliar dolar AS.
Lebih lanjut Luhut menuturkan, pada tahun ini pemerintah bisa menghemat devisa sebesar 2 miliar dolar AS dari penggunaan biodiesel untuk menggantikan minyak mentah yang diimpor. Sementara pada tahun depan penghematan yang bisa diperoleh berkisar 8-10 miliar dolar AS.
"Semua peluang-peluang bagus kami lakukan. Kalau masih ada yang kurang wajat saja, karena kami bekerja secara detil. Jadi janganlah terlalu nyinyir," papar Luhut.
Sementara itu Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menambahkan, posisi CAD Indonesia saat ini masih di bawah 3 persen dari produk domestik bruto (PDB). "Sebenarnya posisinya masih aman, dan target kita CAD bisa ditekan dibawah 1,2 persen," ujar Perry.
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2LBxUXJBagikan Berita Ini
0 Response to "Luhut: Jangan Terlalu Banyak Nyinyir"
Post a Comment