Search

Kalah dari Petinju Cina, Mario Blasius: Juri tak Adil

Mario salah satu harapan Indonesia untuk mendapatkan medali di cabang tinju ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petinju Indonesia di kelas terbang 49 putra Mario Blasius Kali harus menelan kekalahan dari petinju Cina Zhongling Wu dengan skor akhir 0-5. Langkah Mario pun harus terhenti di babak perempat final.

Artinya, peluang anggota TNI Angkatan Darat itu untuk menambah pundi-pundi medali untuk Indonesia di Asian Games 2018 pupus. "Lihat saja tadi pertandingan, ronde pertama dan kedua saya unggul. Di ronde ketiga saya juga merasa begitu. Tapi ada juri yang tidak mau memenangkan saya. Saya tidak tahu kenapa," kata Mario usai pertandingan di Hall E Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (29/8).

Mario salah satu harapan Indonesia untuk mendapatkan medali di cabang tinju ini. Pemuda 24 tahun itu mengawali pertandingan melawan Zhongling dengan baik.

Mario yang lebih muda empat tahun dibandingkan lawannya bisa meladeni perlawanan dengan baik. Tapi catatan angka didominasi oleh Zhongling. Atlet Olimpiade Cina itu menyapu masing-masing 10 poin dari lima juri di ronde pertama. Hasil yang sama juga didapatkan Zhongling di ronde kedua.

Perjuangan Mario di ronde ketiga lebih berat karena pelipisnya sudah bocor. Tapi justru di ronde ketiga ini, atlet asal Atambua NTT ini mulai mendapatkan angka cukup baik. Hanya satu juri yang tidak memberi Mario nilai 10 pada ronde terakhir ini. Alhasil, kalkulasi perolehan angka berhasil dimenangkan Zhongling.

Mario sebenarnya ingin protes ke juri tentang hasil ini karena ia merasa cukup banyak melayangkan pukulan telak kepada lawan. Namun ia memilih menahan diri. Karena ia tahu kalau protes berlebihan akan membahayakannya untuk ikut turnamen internasional di depan.

Mario hanya menyampaikan permintaan maaf kepada semua rakyat Indonesia, koprs TNI, dan semua yang mendukungnya atas kegagalan ini. Awalnya, atlet dengan tinggi badan 164 cm ini yakin bisa memenangkan medali di Asian Games. Namun ia tidak mampu mengubah keputusan juri.  "Saya minta maaf kepada semua pendukung, teman-teman di TNI, dan juga semua rakyat Indonesia. Saya akan terus berusaha untuk lebih baik lagi," ujar dia.

Asian Games 2018 merupakan turnamen internasional kedelapan yang pernah diikuti Mario. Selanjutnya, ia mulai bersiap diri untuk mengikuti multievent Asia Tenggara, SEA Games 2019 di Filipina.

Kegagalan Mario di nomor ini membuat Indonesia hanhya menyisakan dua wakil di cabang olahraga tinju. Nanti sore, salah satu delegasi Indonesia Sunan Agung Amoragam akan tampil di partai perempat final nomor bantam  56 kg putra melawan atlet Irak Jafar Ali Al Sudani.

Pada Selasa (28/8) kemarin, Indonesia telah meloloskan satu wakil di semifinal di kelas 60 kg putri, Uswatuh Hasanah. Uswatun menang atas petinju India Pavitra dengan skor 3-2. Selanjutnya, Atun akan melawan petinju Thailand Seesonde Sudaporn di JI Expo, Kemayoran pada Sabtu (31/8).

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2NtFvJz

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kalah dari Petinju Cina, Mario Blasius: Juri tak Adil"

Post a Comment

Powered by Blogger.